Sabtu, 17 April 2010

NGANGGUR LAGI ?

Pemerintah Hanya Bisa Turunkan Pengangguran 0,3% 2010 Cetak Email
Sabtu, 17 April 2010 00:31
Jakarta, (Analisa)

Menko Perekonomian Hatta Rajasa menargetkan angka pengangguran pada 2010 akan turun ke level 7,6% dibanding dengan tahun 2009 lalu yang mencapai 7,9%.

Hatta menyatakan hal tersebut didasari oleh perhitungan 1% pertumbuhan ekonomi bisa menyerap 350 ribu tenaga kerja. Namun, dengan hasil kesepakatan semalam, 1% pertumbuhan ekonomi bisa menyerap 400 ribu tenaga kerja.

"Pengangguran bisa turun jadi 7,6%, dengan perhitungan 1% bisa menyerap 350 ribu tenaga kerja, tapi kalau 400 ribu tenaga kerja akan turun lagi. Itu lebih kecil dari pencapaian 2009 yang sebesar 7,9%," ujarnya saat temu wartawan di kantornya, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat (16/4).

Hatta menjelaskan dalam 10 tahun terakhir rata-rata penyerapan tenaga kerja setiap 1% pertumbuhan hanya sekitar 200 ribu orang, tetapi dalam tiga tahun terakhir bisa tercatat jumlah tenaga kerja yang berhasil diserap setiap 1% pertumbuhan mencapai sekira 400 ribu orang. Dasar inilah yang menjadi acuan optimisme pemerintah untuk mencapai target tersebut.

Sebelumnya, Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana hanya memperkirakan pada tahun ini penyerapan tenaga sebesar 350 ribu orang tiap 1% pertumbuhan.
Namun, dengan kesepakatan yang diperoleh semalam antara Pemerintah dan Komisi XI yaitu sebesar 400 ribu orang terserap tiap 1% pertumbuhan berarti akan ada 2,32 juta lapangan pekerjaan pada tahun 2010. Angka tersebut akan mampu menampung jumlah angkatan kerja baru sekira 1,9 juta orang ditambah dengan jumlah pengangguran yang telah ada.

Sementara itu, dengan semakin membaiknya kondisi pertumbuhan ekonomi untuk tahun-tahun ke depan, maka ditargetkan pada tahun 2014, angka pengangguran hanya akan mencapai 5-6% saja. "Tahun 2014 kita targetkan 5-6% saja pengangguran," tutupnya. (dtc)
http://www.analisadaily.com/index.php?option=com_content&view=article&id=51646:pemerintah-hanya-bisa-turunkan-pengangguran-03-2010&catid=26:nasional&Itemid=29

MTQN XXXII Tingkat Sumut di Madina

Persiapan MTQN XXXII Tingkat Sumatera Utara yang diadakan di Kabupaten Mandailing Natal telah rampung, mulai dari penginapan kafilah dari 33 Kabupaten/kota yang ada di Sumut sampai pada persiapan arena MTQ yang terletak di lapangan Aek Godang Dalan Lidang.

Demikian dikatakan Kabah Humasy Pemkab Madina M Taufik Lubis SH MM kepada wartawan, Jumat (16/4).

Dikatakan, Pemkab Madina telah berupaya semaksimal mungkin mempersiapkan MTQN XXXII Tingkat Sumut di Kabupaten Mandailing Natal. "Acara MTQ akan dimulai pada Senin (19/4 ) malam dengan acara Ta'aruf dan pelantikan Dewan Hakim MTQ XXXII tingkat Propinsi Sumut 2010, acara ini akan dilaksanakan di gedung Serbaguna Desa Parbangunan Panyabungan," kata Taufik.

Acara akan dilanjutkan Selasa (20/4) dengan kegiatan Pawai Ta'aruf MTQ XXXII dan direncanakan akan diikuti oleh seluruh peserta MTQ, dilanjutkan dengan pembukaan Pameran MTQ XXXII di lapangan Aek Godang Dalan Lidang.

"Dan pada malamnya Selasa (20/4) acara puncak pembukaan MTQ XXXII tingkat Sumut di lapangan Aek Godang Dalam Lidang Panyabungan, Insya Allah akan dihadiri langsung Gubernur Sumatera Utara Syamsul Arifin SE, dan akan dihadiri ribuan umat Islam terutama yang ada di Madina maupun dari luar Madina," kata Taufik.

Diungkapkan Taufik Acara MTQ XXXII tingkat Sumatera Utara akan digelar hampir satu minggu dan ditutup pada Rabu (28/4). "Kita berharap dengan berlangsungnya MTQ XXXII tingkat Sumut di Madina bisa berjalan dengan sukses," kata Taufik. (sah)
http://www.analisadaily.com/index.php?option=com_content&view=article&id=51579:persiapan-mtqn-xxxii-tingkat-sumut-di-madina-rampung&catid=51:umum&Itemid=31

PILKADA KOTA MEDAN 2010

KARANG TARUNA TERATAI : pelaksanaan Pemilu Kada Medan tanggal 12 Mei 2010 mendatang harus membawa arti yang lebih baik kepada seluruh masyarakat terutama peningkatan tarap kehidupan dan kemudahan pelayanan birokrasi.

Masih Banyak Perusahaan Buang Limbah ke Laut

Masih Banyak Perusahaan Buang Limbah ke Laut Cetak Email
Medan, (Analisa)

Hingga kini masih banyak perusahaan di daerah ini yang membuang limbahnya ke laut. Salah satu perusahaan tersebut, di antara PT MMNA yang bergerak di bidang pengolahan kelapa sawit.

“Kita tahu bahwa perusahaan itu membuang limbahnya ke lau setelah mereka mengurus izin dari Menteri Lingkungan Hidup tentang izin pembuangan limbah cair ke laut sesuai Peraturan Menteri (Permen) No. 12 Tahun 2006,” demikian dikatakan Ir Eddy Utama Kabid Pengendalian dan Pencemaran Lingkungan Hidup Badan Lingkungan Hidup Sumatera Utara (BLHSU)di Medan, Jumat (16/4) menjelaskan hasil pemantauan yang dilakukannya di perusahaan tersebut selama dua hari.

Dikatakan Eddy, ada dua kegiatan di pabrik tersebut, yakni Pabrik Kelapa Sawit (PKS), Pengolahan sawit setengah jadi dari CPO menjadi minyak. “Limbah hasil dari pengolahan tersebut mereka buang ke laut. Namun, pembuangan itu setelah melalui instalasi pengolahan air limbah cair (IPAL),” jelas Eddy sembari menyebutkan bahwa perusahaan tersebut harus memiliki dokumen lingkungan.

Perbaikan

Dokumen mereka, lanjut Eddy sudah dikoreksi. Namun, harus ada perbaikan, pengkajian terhadap limbah yang dibuang dan dampaknya terhadap bentos dan plankton yang ada di laut, lokasi mereka membuang limbah.

Dikatakan Eddy, sejak otonomi daerah persoalan lingkungan, limbah dan sebagainya sudah menjadi tanggungjawab daerah, dalam hal ini Pemkab Asahan yang mengawasi.
“Sebenarnya jika mereka memenuhi baku mutu lingkungan dan sesuai undang-undang lingkungan, mereka boleh membuang limbahnya ke laut,” tegasnya kemudian menyebutkan bahwa perusahaan memang harus tetap menaati Permen No. 12.

Yang dikaji dalam dokumen perusahaan tersebut ada enam parameter yang harus dipenuhi. Tidak melebihi baku mutu lingkungan, yakni, BOD (Biology Oxigen Demand), (Chemical Oxigen Demand), Ph (zat asam), minyak dan lemak, total padatan tersuspensi, total nitrogen (N-total) sesuai Kep 51/MENLH/10/1995.(mc)
http://www.analisadaily.com/index.php?option=com_content&view=article&id=51627:masih-banyak-perusahaan-buang-limbah-ke-laut&catid=31:umum&Itemid=143

Jumat, 16 April 2010

PEMBELAJARAN BUDIDAYA IKAN LELE WARGA

BUDIDAYA LELE


I. Pendahuluan.
Lele merupakan jenis ikan yang digemari masyarakat, dengan rasa yang lezat, daging empuk, duri teratur dan dapat disajikan dalam berbagai macam menu masakan. Dengan prinsip K-3 (Kuantitas, Kualitas dan Kesehatan) membantu petani lele dengan paket produk dan teknologi.

II. Pembenihan Lele.
Adalah budidaya lele untuk menghasilkan benih sampai berukuran tertentu dengan cara mengawinkan induk jantan dan betina pada kolam-kolam khusus pemijahan. Pembenihan lele mempunyai prospek yang bagus dengan tingginya konsumsi lele serta banyaknya usaha pembesaran lele.

III. Sistem Budidaya.
Terdapat 3 sistem pembenihan yang dikenal, yaitu :
1. Sistem Massal. Dilakukan dengan menempatkan lele jantan dan betina dalam satu kolam dengan perbandingan tertentu. Pada sistem ini induk jantan secara leluasa mencari pasangannya untuk diajak kawin dalam sarang pemijahan, sehingga sangat tergantung pada keaktifan induk jantan mencari pasangannya.
2. Sistem Pasangan. Dilakukan dengan menempatkan induk jantan dan betina pada satu kolam khusus. Keberhasilannya ditentukan oleh ketepatan menentukan pasangan yang cocok antara kedua induk.
3. Pembenihan Sistem Suntik (Hyphofisasi).
Dilakukan dengan merangsang lele untuk memijah atau terjadi ovulasi dengan suntikan ekstrak kelenjar Hyphofise, yang terdapat di sebelah bawah otak besar. Untuk keperluan ini harus ada ikan sebagai donor kelenjar Hyphofise yang juga harus dari jenis lele.

IV. Tahap Proses Budidaya.
A. Pembuatan Kolam.
Ada dua macam/tipe kolam, yaitu bak dan kubangan (kolam galian). Pemilihan tipe kolam tersebut sebaiknya disesuaikan dengan lahan yang tersedia. Secara teknis baik pada tipe bak maupun tipe galian, pembenihan lele harus mempunyai :
Kolam tandon. Mendapatkan masukan air langsung dari luar/sumber air. Berfungsi untuk pengendapan lumpur, persediaan air, dan penumbuhan plankton. Kolam tandon ini merupakan sumber air untuk kolam yang lain.
Kolam pemeliharaan induk. Induk jantan dan bertina selama masa pematangan telur dipelihara pada kolam tersendiri yang sekaligus sebagai tempat pematangan sel telur dan sel sperma.
Kolam Pemijahan. Tempat perkawinan induk jantan dan betina. Pada kolam ini harus tersedia sarang pemijahan dari ijuk, batu bata, bambu dan lain-lain sebagai tempat hubungan induk jantan dan betina.
Kolam Pendederan. Berfungsi untuk membesarkan anakan yang telah menetas dan telah berumur 3-4 hari. Pemindahan dilakukan pada umur tersebut karena anakan mulai memerlukan pakan, yang sebelumnya masih menggunakan cadangan kuning telur induk dalam saluran pencernaannya.

B. Pemilihan Induk
Induk jantan mempunyai tanda :
- tulang kepala berbentuk pipih
- warna lebih gelap
- gerakannya lebih lincah
- perut ramping tidak terlihat lebih besar daripada punggung
- alat kelaminnya berbentuk runcing.
Induk betina bertanda :
- tulang kepala berbentuk cembung
- warna badan lebih cerah
- gerakan lamban
- perut mengembang lebih besar daripada punggung alat kelamin berbentuk bulat.

C. Persiapan Lahan.
Proses pengolahan lahan (pada kolam tanah) meliputi :
- Pengeringan. Untuk membersihkan kolam dan mematikan berbagai bibit penyakit.
- Pengapuran. Dilakukan dengan kapur Dolomit atau Zeolit dosis 60 gr/m2 untuk mengembalikan keasaman tanah dan mematikan bibit penyakit yang tidak mati oleh pengeringan.
- Perlakuan TON (Tambak Organik Nusantara). untuk menetralkan berbagai racun dan gas berbahaya hasil pembusukan bahan organik sisa budidaya sebelumnya dengan dosis 5 botol TON/ha atau 25 gr (2 sendok makan)/100m2. Penambahan pupuk kandang juga dapat dilakukan untuk menambah kesuburan lahan.
- Pemasukan Air. Dilakukan secara bertahap, mula-mula setinggi 30 cm dan dibiarkan selama 3-4 hari untuk menumbuhkan plankton sebagai pakan alami lele.
Pada tipe kolam berupa bak, persiapan kolam yang dapat dilakukan adalah :
- Pembersihan bak dari kotoran/sisa pembenihan sebelumnya.
- Penjemuran bak agar kering dan bibit penyakit mati. Pemasukan air fapat langsung penuh dan segera diberi perlakuan TON dengan dosis sama

D. Pemijahan.
Pemijahan adalah proses pertemuan induk jantan dan betina untuk mengeluarkan sel telur dan sel sperma. Tanda induk jantan siap kawin yaitu alat kelamin berwarna merah. Induk betina tandanya sel telur berwarna kuning (jika belum matang berwarna hijau). Sel telur yang telah dibuahi menempel pada sarang dan dalam waktu 24 jam akan menetas menjadi anakan lele.

E. Pemindahan.
Cara pemindahan :
- kurangi air di sarang pemijahan sampai tinggi air 10-20 cm.
- siapkan tempat penampungan dengan baskom atau ember yang diisi dengan air di sarang.
- samakan suhu pada kedua kolam
- pindahkan benih dari sarang ke wadah penampungan dengan cawan atau piring.
- pindahkan benih dari penampungan ke kolam pendederan dengan hati-hati pada malam hari, karena masih rentan terhadap tingginya suhu air.

F. Pendederan.
Adalah pembesaran hingga berukuran siap jual, yaitu 5 - 7 cm, 7 - 9 cm dan 9 - 12 cm dengan harga berbeda. Kolam pendederan permukaannya diberi pelindung berupa enceng gondok atau penutup dari plastik untuk menghindari naiknya suhu air yang menyebabkan lele mudah stress. Pemberian pakan mulai dilakukan sejak anakan lele dipindahkan ke kolam pendederan ini.

V. Manajemen Pakan.
Pakan anakan lele berupa :
- pakan alami berupa plankton, jentik-jentik, kutu air dan cacing kecil (paling baik) dikonsumsi pada umur di bawah 3 - 4 hari.
- Pakan buatan untuk umur diatas 3 - 4 hari. Kandungan nutrisi harus tinggi, terutama kadar proteinnya.
- Untuk menambah nutrisi pakan, setiap pemberian pakan buatan dicampur dengan POC NASA dengan dosis 1 - 2 cc/kg pakan (dicampur air secukupnya), untuk meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan tubuh karena mengandung berbagai unsur mineral penting, protein dan vitamin dalam jumlah yang optimal.

VI. Manajemen Air.
Ukuran kualitas air dapat dinilai secara fisik :
- air harus bersih
- berwarna hijau cerah
- kecerahan/transparansi sedang (30 - 40 cm).

Ukuran kualitas air secara kimia :
- bebas senyawa beracun seperti amoniak
- mempunyai suhu optimal (22 - 26 0C).

Untuk menjaga kualitas air agar selalu dalam keadaan yang optimal, pemberian pupuk TON sangat diperlukan. TON yang mengandung unsur-unsur mineral penting, lemak, protein, karbohidrat dan asam humat mampu menumbuhkan dan menyuburkan pakan alami yang berupa plankton dan jenis cacing-cacingan, menetralkan senyawa beracun dan menciptakan ekosistem kolam yang seimbang. Perlakuan TON dilakukan pada saat oleh lahan dengan cara dilarutkan dan di siramkan pada permukaan tanah kolam serta pada waktu pemasukan air baru atau sekurang-kurangnya setiap 10 hari sekali. Dosis pemakaian TON adalah 25 g/100m2.

VI. Manajemen Kesehatan.
Pada dasarnya, anakan lele yang dipelihara tidak akan sakit jika mempunyai ketahanan tubuh yang tinggi. Anakan lele menjadi sakit lebih banyak disebabkan oleh kondisi lingkungan (air) yang jelek. Kondisi air yang jelek sangat mendorong tumbuhnya berbagai bibit penyakit baik yang berupa protozoa, jamur, bakteri dan lain-lain. Maka dalam menejemen kesehatan pembenihan lele, yang lebih penting dilakukan adalah penjagaan kondisi air dan pemberian nutrisi yang tinggi. Dalam kedua hal itulah, peranan TON dan POC NASA sangat besar. Namun apabila anakan lele terlanjur terserang penyakit, dianjurkan untuk melakukan pengobatan yang sesuai. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh infeksi protozoa, bakteri dan jamur dapat diobati dengan formalin, larutan PK (Kalium Permanganat) atau garam dapur. Penggunaan obat tersebut haruslah hati-hati dan dosis yang digunakan juga harus sesuai.
Diposkan oleh Abror Yudi Prabowo di 23:43:00
http://teknis-budidaya.blogspot.com/2007/10/budidaya-lele.html
Karang Taruna Teratai

Buat Lencana Anda

Kamis, 15 April 2010

Pemberdayaan Karang Taruna dengan Program LPM

Pemberdayaan Karang Taruna dengan Program LPM
Dikirim oleh mariyo - pada Thursday, 28 December 2006

Depsos
Karang Taruna merupakan wadah pembinaan generasi muda yanmg berada di Desa / Kelurahan dalam bidang Usaha Kesejahteraan Sosial. Sebagai wadah pembinaan tentu saja mempunyai beberapa program yang akan dilaksanakan yang melibatkan seluruh komponen dan potensi yang ada di Desa / Kelurahan yang bersangkutan.



Sebagai Lembaga / Organisasi yang bergerak di bidang Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan berfungsi sebagai subyek. Karang Taruna sedapat mungkin mampu menunjukkan fungsi dan peranannya secara optimal.

Sebagai organisasi tentunya harus memiliki susunan pengurus dan anggota yang lengkap dan masing-masing anggota dapat melaksanakan fungsinya sesuai dengan bidang tugasnya serta dapat dapat bekerja sama dengan didukung oleh administrasi yang tertib dan teratur.

Memiliki program kegiatatan yang jelas sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan yang ada disekitarnya Program Kegiatan Karang Taruna belangsung secara melembaga terarah dan berkesinambungan serta melibatkan seluruh unsur generasi muda yang ada.

Kemampuan untuk menghimpun dana secara tetap baik yang bersumber dari Pemerintah maupun swadaya masyarakat untuk pelaksanaan program masyarakat kegiatannya

Karang Taruna harus memiliki sarana prasarana yang memadai baik secara tertulis maupun administrasi Keberadaan Karang Taruna harus mampu menunjukkan peran dan fungsinya secara optimal di tengah-tengah masyarakat sehingga dapat memberikan legetimasi dan kepercayaan kepada komponen-komponen yang lain yang sama-sama berpatisipasi dalam Pembangunan Desa / Keluraharan khususnya pembangunan dalam pembangunan dalam bidang Kesejahteraan Sosial, salah satu komponen yang berperan dalam pembangunan Desa / Kelurahan adalah Lembaga Pemberdayaan Masyarakat ( LPM ).

LPM bersama-sama dengan komponen–komponen yang lain sesuai dengan tugas, fungsi dan perananya berkepentingan membangun Desa / Kelurahan masing-masing. Mengetahui bahwa LPM sebagai lembaga masyarakat yang mewadahi segenap aspirasi masyarakat dalam Pembangunan Desa / Kelurahan secara menyeluruh ( Idiologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya, Agama, Pertahana dan Keamanan ) dan mempunyai tugas yang menyelenggarakan musyawarah Desa / Kelurahan maka Karang Taruna sebagai salah satu bagian dari partisipasi pembangunan bidang kesejahteraan sosial akan selalu koordinasi, konsultasi, koreksi dan memberikan kritik / saran maupun bentuk yang lain dengan LPM.

Pemberdayaan Karang Taruna dengan program LPM dalam Usaha Kesejahteraan Sosial ( UKS ). Telah di ketahui bersama bahwa Karang Taruna sebagai organisasi sosial kepemudaan yang ada di Desa / Kelurahan mempunyai tugas pokok yaitu : bersama-sama pemerintah menangani permasalahan sosial ( Pembangunan dibidang Kesejahteraan Sosial ). Sebagai organisasi Karang Taruna mempunyai program yang disesuaikan dengan kepentingan / keadaan masyarakat Desa / Kelurahan masing-masing.

Dalam program / kegiatan yang dilaksanakan LPM dan setelah dicermati, dikaji dan dipahami maka dapat ditarik suatu garis kerjasama koordinasi, saling mengisi, saling mendukung dan saling sumbang saran dengan program / kegiatan Karang Taruna sebagai bagian dari partisipasi masyarakat khususnya generasi muda, bidang Usaha Kesejahteraan Sosial, program–programnya akan dilaksanakan bersama-sama membahu pemerintah dalam pembangunan di Desa / Kelurahan meskipun Karang Taruna kosentrasinya pada Pembangunan Bidang Kesejahteraan Sosial..

Sesuai dengan kondisi masing–masing Karang Tarunanya. Karang Taruna diharapkan mampu menyikapi dan menangani berbagi permasalahan kesejahteraan sosial para pemuda dan warga masyarakat umumnya, LPM sebagai wahana partisipasi masyarakat ( salah satunya Karang Taruna ) akan selalu memberikan spirit, dorongan dan membantu pembangunan Karang Taruna melalui program-program yang telah direncanakan Karang Taruna. Karang Taruna yang telah siap dengan program-programnya dan telah dikoordinasikan disingkronkan dengan LPM akan segera memberikan pelayanan kesejahteraan sosial sesuai yang diharapkan oleh Dinas Kesejahteraan Sosial Provinsi Bali ( Pemerintah Provinsi Bali ) mengingat Karang Taruna sebagai ujung tombaknya dan berarti pula Karang Taruna mengisi kegiatan LPM.

Dengan bekal kemampuan dan kemapanan yang optimal, Karang Taruna akan mampu secara maksimal menangani permasalahan kesejahteraan sosial, sehingga permasalahan sosial yang ada di Desa / Kelurahan akan menjadi berkurang / hilang.

Dengan demikian LPM mampu memberikan kontribusi kepada Karang Taruna secara optimal melalui program-programnya dan masyarakat sendiri merasakan dampaknya yaitu permasalahan sosial berkurang, kesejahteraan sosial meningkat dan kesetiakawanan sosial maupun kebersamaan sosial menjadi kental.

Beberapa program UKS Karang Taruna yang dapat dikontribusikan dengan lembaga / organisasi lain dan bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya, antara lain: Pencegahan / preventif terhadap tumbuhnya kenakalan remaja dan penyalahgunaan narkoba, minuman keras dan lain-lain melalui kegiatan olah raga, kesenian dan rekreasi dll.

Pelayanan dan rehabilitasi sosial antara lain :kebersihan lingkungan, penyantunan para penyandang cacat anak terlantar secara rujukan maupun langsung, penyantunan para korban bencana dan lain-lain.

Pengembangan melalui kerjasama dengan organisasi sosial yang ada, pembentukan Kelompok Usaha Bersama, ketrampilan ekonomi produktif dll.

Kependudukan dan lingkungan hidup, kesehatan dan gizi, KB, pertanian dll.Program–program tersebut bersifat fleksibel ( dapat berubah ), mengembangkan dan tuntas tanpa menimbulkan akses-akses negatif. Adapun fungsinya antara lain : sebagai pencegahan, rehabilitasi, pengembangan dan penunjang.

Selain dari program , banyak kegiatan yang dapat diprogramkan untuk membangun Desa / Kelurahan khususnya pada bidang kesejahteraan sosial.

Selasa, 13 April 2010

FORUM RELAWAN MASYARAKAT PEDULI LINGKUNGAN

WACANA Tulisan ke-15 dari 58 Rabu, 31 Desember 2008
Peran Serta Masyarakat dalam Program Kebersihan Kota

Salah satu persoalan Layanan Perkotaan yang sangat menonjol adalah pengelolaan kebersihan kota. Meski Pemerintah Kota bekerja ekstra guna memberikan layanan terbaik dalam bidang kebersihan kota ini. Pengelolaan lingkungan hidup sebuah Kota tidak melulu mengandalkan peran Pemerintah Kota semata.

Melainkan dapat juga dilakukan secara sinergi untuk bekerja sama bahu membahu mulai dari tahapan perencanaan sampai dengan pengendalian segenap program yang telah disepakatinya. Sokongannya peran masyarakat terhadap program ketertiban,kebersihan serta keindahan (k-3) akan lebih efektif manakala melibatkan masyarakat tadi.

Ada banyak contoh program yang tidak melibatkan masyarakat dapat dipastikan program itu tidak akan memperoleh hasil yang optimal. Program, kebersihan juga mau tidak mau agar melibatkan khalayak secara luas. Kenapa dikatakan demikian, karena keberhasilan program kebersihan kota lebih menekankan pada proses penyadaran masyarakat terhadap pengelolaan lingkungan hidup. Dari hasil penilaian Dinas Lingkungan Hidup, hampir seluruh Kecamatan menunjukan belum optimalnya peranserta masyarakat terhadap urusan kebersihan kota.

Kedepan pembentukan sebuah forum masyarakat peduli lingkungan merupakan salah satu upaya guna meningkatkan peranserta masyarakat dalam pengelolaan kebersihan lingkungan. Secara ideal Forum Masyarakat Peduli Lingkungan ini dibentuk untuk menyelaraskan antara kepentingan masyarakat terhadap optimalisasi pengelolaan kebersihan lingkungan. Prinsip pembentukan forum itu sepenuhnya atas inisiatif murni atau muncul dari masyarakat.

Kita berharap dengan diefektifkannya jalinan kerja sama yang baik antara masyarakat, pemerintah dan unsur terkait lainnya dapat memberikan kontribusi positif bagi kemajuan pengelolaan lingkungan hidup di Kota Tangerang. Tidak dapat dipungkiri bahwa betapa rumit serta kompleknya masalah pengelolaan lingkungan hidup khususnya program lingkungan kota. Tanpa adanya kerjasama yang baik, mustahil program ini dapat menuai hasil. Hal ini membutuhkan visi serta komitmen bersama dalam merealisasikan program tersebut.

Pluralitas masyarakat Semoga saja menjadi daya dukung atau potensi unggulan bagi efektivitas pengelolaan lingkungan hidup itu sendiri. Bukan malah sebaliknya, peran serta masyarakat terhadap penyadaran dalam menjaga serta merawat Kota ini sangatlah menentukan. Tentu saja menciptakan sebuah Kota yang tertib, bersih dan indah serta asri agar didukung oleh semua pihak, dan partisipasi luas dari semua anggota masyarakat. Karena tanpa dukungan masyarakat ini mustahil program kebersihan Kota ini dapat direalisasikan.

Semangat kebersamaan harus kita tumbuhkan ditengah kerasnya kehidupan kota yang bersifat individulistik. Penyadaran akan kepedulian pengelolaan kebersihan ini merupakan pesan Rosulullah SAW bahwa ” sesungguhnya kebersihan adalah sebagian dari pada iman” . Kita yakin warga Kota adalah warga yang taat akan keberagamaannya. Kota yang mengusung misi masyarakat yang berakhlaq mulia, tidak terlalu kesulitan untuk mewujudkan urusan yang satu ini.

INVESTASI UKM WARGA KT TERATAI

INVESTASI USAHA RUMAHAN
PRODUKSI KACANG TOJIN

PUTARAN PRODUKSI PERTAMA

BAHAN BAKU Harga Satuan Banyak Jumlah
Kacang Tanah Rp. 1.5000,- per Kg 50 Killo Rp. 750.000
Plastik Rp. 2.0000,- per Kg 2 Killo Rp. 40.000
Kelapa Rp. 5.000,- per Gandeng 6 Gandeng Rp. 30.000
Bawang Putih Rp. 1.0000- per Kg 2 Killo Rp. 20.000
Gas Rp. 9.0000- per 12 Kg 12 Killo Rp. 90.000
Minyak Makan Rp. 8400- per Kg 20 Killo Rp. 168.000
TOTAL BIAYA BAHAN Rp. 1.098.000


RINCIAN HASIL PRODUKSI PERTAMA


Per,-1 Killo 40 Bungkus 50 Killo 2000 Bungkus

1 Renteng 25 Bungkus 50 Killo 80 Renteng


HARGA JUAL


Per,- 1 Bungkus Rp. 800,- 2.000 Bungkus Rp. 1.600.000
Per,- 1 Renteng Rp. 20.000 80 Renteng Rp. 1.600.000


SALDO KEUNTUNGAN

HARGA JUAL PRODUKSI
Rp. 1.600.000 Rp. 1.098.000
Rp. 1.600.000 - Rp. 1.098.000 = Rp. 502.000


SIRKULASI PEMASARAN


80 Renteng 80 Titik Tempat Penitipan 2 Orang Sales
Kunjungan kedua setelah 5 (Lima) Hari adalah pengutipan dan penitipan kembali



PRODUKSI KEDUA

BAHAN BAKU HARGA BANYAKNYA JUMLAH
Kacang Tanah Rp. 15,000 50 Kg Rp.750.000
Kelapa Rp. 5.000 6 Gandeng Rp. 30.000
Bawang Putih Rp.10.000 2 Kg Rp,20.000
Plastik Rp. 20.000 2 Kg Rp. 40.000
BIAYA BAHAN BAKU Rp. 840.000

RINCIAN HASIL PRODUKSI


Per,-1 Killo 40 Bungkus 50 Killo 2000 Bungkus

1 Renteng 25 Bungkus 50 Killo 80 Renteng


HARGA JUAL


Per,- 1 Bungkus Rp. 800,- 2000 Bungkus Rp. 1.600.000
Per,- 1 Renteng Rp. 20.000 80 Renteng Rp. 1.600.000


SALDO KEUNTUNGAN

HARGA JUAL PRODUKSI
Rp. 1.600.000 Rp. 840.000
Rp. 1.600.000 - Rp. 840.000 = Rp. 760.000

SIRKULASI PEMASARAN


80 Renteng 80 Titik Tempat Penitipan 2 Orang Sales
Kunjungan kedua setelah 5 (Lima) Hari adalah pengutipan dan penitipan kembali

KALKULASI PRODUKSI 2 (DUA) KALI
SIRKULASI PER,- 2 (DUA) MINGGU

PRODUKSI Biaya Produksi Jumlah Penjualan Keuntungan
Tahap ke I Rp. 1.098.000 Rp. 1.600.000 Rp. 502.000
Tahap ke II Rp. 840.000 Rp. 1.600.000 Rp. 760.000
TOTAL Rp. 1.938.000 Rp. 3.200.000 Rp. 1.262.000


BIAYA PEKERJA

Jenis Pekerjaan Jumlah Upah Kerja Produksi @ 2 Kali
1 Orang Tukang Goreng 50 Kg Kacang Rp. 50.000 Rp. 100.000
2 Orang Tukang Bungkus 2000 Bungkus Rp. 50.000 Rp. 100.000
TOTAL 3 Orang Pekerja 50 Kg Kacang - Rp. 200.000

KEUNTUNGAN BERSIH USAHA PER 2 MINGU PRODUKSI DAN SIRKULASI

ITEM JUMLAH
TOTAL KEUNTUNGAN Rp. 1.262.000
BIAYA PEKERJA Rp. 200.000
TOTAL Rp, 1.062.000

MODEL INVESTASI MODAL

INVESTOR INVESTASI JUMLAH TOTAL
1 Orang Rp. 200.000 10 Orang Rp. 2.000.000

RASIO
Biaya Produksi Biaya Pekerja Penjualan Keuntungan
Rp. 1.938.000 Rp. 200.000 Rp. 3.200.000 Rp. 1.062.000

BAGI HASIL DALAM PER 2 MINGGU
Rumus JUMLAH Per,- 1 orang Investor MANAGEMEN
10 Orang : Keuntungan 10 : Rp. 1.062.000 Rp. 106.200 Rp. 6200 x 10 = Rp. 62.000
TOTAL PENDAPATAN BAGI HASIL BERSIH INVESTOR per 2 (Dua) Minggu Rp. 35.000,-

INVESTASI UKM WARGA KT TERATAI

INVESTASI USAHA RUMAHAN
PRODUKSI KACANG TOJIN

PUTARAN PRODUKSI PERTAMA

BAHAN BAKU Harga Satuan Banyak Jumlah
Kacang Tanah Rp. 1.5000,- per Kg 50 Killo Rp. 750.000
Plastik Rp. 2.0000,- per Kg 2 Killo Rp. 40.000
Kelapa Rp. 5.000,- per Gandeng 6 Gandeng Rp. 30.000
Bawang Putih Rp. 1.0000- per Kg 2 Killo Rp. 20.000
Gas Rp. 9.0000- per 12 Kg 12 Killo Rp. 90.000
Minyak Makan Rp. 8400- per Kg 20 Killo Rp. 168.000
TOTAL BIAYA BAHAN Rp. 1.098.000


RINCIAN HASIL PRODUKSI PERTAMA


Per,-1 Killo 40 Bungkus 50 Killo 2000 Bungkus

1 Renteng 25 Bungkus 50 Killo 80 Renteng


HARGA JUAL


Per,- 1 Bungkus Rp. 800,- 2.000 Bungkus Rp. 1.600.000
Per,- 1 Renteng Rp. 20.000 80 Renteng Rp. 1.600.000


SALDO KEUNTUNGAN

HARGA JUAL PRODUKSI
Rp. 1.600.000 Rp. 1.098.000
Rp. 1.600.000 - Rp. 1.098.000 = Rp. 502.000


SIRKULASI PEMASARAN


80 Renteng 80 Titik Tempat Penitipan 2 Orang Sales
Kunjungan kedua setelah 5 (Lima) Hari adalah pengutipan dan penitipan kembali



PRODUKSI KEDUA

BAHAN BAKU HARGA BANYAKNYA JUMLAH
Kacang Tanah Rp. 15,000 50 Kg Rp.750.000
Kelapa Rp. 5.000 6 Gandeng Rp. 30.000
Bawang Putih Rp.10.000 2 Kg Rp,20.000
Plastik Rp. 20.000 2 Kg Rp. 40.000
BIAYA BAHAN BAKU Rp. 840.000

RINCIAN HASIL PRODUKSI


Per,-1 Killo 40 Bungkus 50 Killo 2000 Bungkus

1 Renteng 25 Bungkus 50 Killo 80 Renteng


HARGA JUAL


Per,- 1 Bungkus Rp. 800,- 2000 Bungkus Rp. 1.600.000
Per,- 1 Renteng Rp. 20.000 80 Renteng Rp. 1.600.000


SALDO KEUNTUNGAN

HARGA JUAL PRODUKSI
Rp. 1.600.000 Rp. 840.000
Rp. 1.600.000 - Rp. 840.000 = Rp. 760.000

SIRKULASI PEMASARAN


80 Renteng 80 Titik Tempat Penitipan 2 Orang Sales
Kunjungan kedua setelah 5 (Lima) Hari adalah pengutipan dan penitipan kembali

KALKULASI PRODUKSI 2 (DUA) KALI
SIRKULASI PER,- 2 (DUA) MINGGU

PRODUKSI Biaya Produksi Jumlah Penjualan Keuntungan
Tahap ke I Rp. 1.098.000 Rp. 1.600.000 Rp. 502.000
Tahap ke II Rp. 840.000 Rp. 1.600.000 Rp. 760.000
TOTAL Rp. 1.938.000 Rp. 3.200.000 Rp. 1.262.000


BIAYA PEKERJA

Jenis Pekerjaan Jumlah Upah Kerja Produksi @ 2 Kali
1 Orang Tukang Goreng 50 Kg Kacang Rp. 50.000 Rp. 100.000
2 Orang Tukang Bungkus 2000 Bungkus Rp. 50.000 Rp. 100.000
TOTAL 3 Orang Pekerja 50 Kg Kacang - Rp. 200.000

KEUNTUNGAN BERSIH USAHA PER 2 MINGU PRODUKSI DAN SIRKULASI

ITEM JUMLAH
TOTAL KEUNTUNGAN Rp. 1.262.000
BIAYA PEKERJA Rp. 200.000
TOTAL Rp, 1.062.000

MODEL INVESTASI MODAL

INVESTOR INVESTASI JUMLAH TOTAL
1 Orang Rp. 200.000 10 Orang Rp. 2.000.000

RASIO
Biaya Produksi Biaya Pekerja Penjualan Keuntungan
Rp. 1.938.000 Rp. 200.000 Rp. 3.200.000 Rp. 1.062.000

BAGI HASIL DALAM PER 2 MINGGU
Rumus JUMLAH Per,- 1 orang Investor MANAGEMEN
10 Orang : Keuntungan 10 : Rp. 1.062.000 Rp. 106.200 Rp. 6200 x 10 = Rp. 62.000
TOTAL PENDAPATAN BAGI HASIL BERSIH INVESTOR per 2 (Dua) Minggu Rp. 35.000,-

TAMAN BACA MASYARAKAT

Masyarakat di lingkungan 11 Kelurahan Titipapan Kecamatan Medan Deli kota Medan Propinsi Sumatera Utara dari beberapa hasil diskusi dengan tokoh masyarakat dan pemuda setempat merekomendasikan beberapa hal yang kami anggap penting sebagai wujud pengembangan Sumber Daya Manusia yakni Program Pengembangan TAMAN BACA MASYARAKAT yaitu berupa PERPUSTAKAAN yang di bangun dan dikelola secara swadaya dari dan oleh Masryarakat dilingkungan. adapun sasarannya yang di tuju adalah :
1. anak usia Dini
2. anak usia Sekolah
3. Remaja, dan
4. orang Tua serta Lansia.
sasaran yang ingin dicapai dalam program kita ini adalah membangkitkan Minat Baca dan mebangun Sumber Daya Manusia yang Potensial.
dengan Ini kami sangat Mengharapkan peran dan Kontribusi dari berbagai Pihak Pemerintah dan Swasta Serta para Donatur pemerhati sosial dan peduli yang Peduli dengan dunia pendidikan.
perlu kami informasikan juga ini merupakan proyek pengembangan yang sifatnya jangka panjang, oleh sebab itu perhatian khusus dan pembinaan sangat kami harapkan agar kira nya apa yang kami cita - cita kan dapat terwujudkan.
sekian dan terima kasi.

TAMAN BACA MASYARAKAT

Masyarakat di lingkungan 11 Kelurahan Titipapan Kecamatan Medan Deli kota Medan Propinsi Sumatera Utara dari beberapa hasil diskusi dengan tokoh masyarakat dan pemuda setempat merekomendasikan beberapa hal yang kami anggap penting sebagai wujud pengembangan Sumber Daya Manusia yakni Program Pengembangan TAMAN BACA MASYARAKAT yaitu berupa PERPUSTAKAAN yang di bangun dan dikelola secara swadaya dari dan oleh Masryarakat dilingkungan. adapun sasarannya yang di tuju adalah :
1. anak usia Dini
2. anak usia Sekolah
3. Remaja, dan
4. orang Tua serta Lansia.
sasaran yang ingin dicapai dalam program kita ini adalah membangkitkan Minat Baca dan mebangun Sumber Daya Manusia yang Potensial.
dengan Ini kami sangat Mengharapkan peran dan Kontribusi dari berbagai Pihak Pemerintah dan Swasta Serta para Donatur pemerhati sosial dan peduli yang Peduli dengan dunia pendidikan.
perlu kami informasikan juga ini merupakan proyek pengembangan yang sifatnya jangka panjang, oleh sebab itu perhatian khusus dan pembinaan sangat kami harapkan agar kira nya apa yang kami cita - cita kan dapat terwujudkan.
sekian dan terima kasi.
KECAMATAN MEDAN DELI
PESERTA ROMBONGAN
PEMBUKAAN BULAN BAKTI KARANG TARUNA PROVINSI SUMATERA UTARA
29 DESEMBER 2009

NOTULENSI AGENDA PERTEMUAN

NOTULENSI
PERTEMUAN PEMBENTUKKAN KARANG TARUNA KELURAHAN DI KECAMATAN MEDAN DELI DAN FORUM KARANG TARUNA KECAMATAN MEDAN DELI
TANGGAL 27 DESEMBER 2009

Agenda pertemuan :

1. Pembentukkan struktur Karang Taruna Kelurahan Tanjung Mulia Medan
2. Persiapan tekhnis konsulidasi pembentukan di keseluruhan Kelurahan di Medan Deli.
3. Pembahasan persiapan pembentukkan Forum Karang Taruna Kecamatan sebagai tindak lanjut dari pembentukan Karang Taruna di setiap Kelurahan.
4. Konsulidasi persiapan tekhnis mengahadiri undangan Bulan Bakti Karang Taruna Provinsi Sumatera Utara
5. Pembahasan agenda pertemuan rutin forum Kecamatan Medan Deli.



DAFTAR HADIR UNDANGAN RAPAT
Tanggal 27Desember 2009

No. NAMA ALAMAT No HP
1. Erwin Azmi Kel. Titipapan 081370648715
2. Isma Dermawan Kel. Tj. Mulia
3. Sumar Diansyah Kel. Mabar Hilir
4. Syahri R Kel. Tj. Mulia 081264176096
5. Bayu Anggoro Kel. Tj. Mulia 081370519699
6. Afriadi Tiza Kel. Tj. Mulia
7. Mhd. Rasyid Kel. Tj. Mulia 081397905992
8. Yusuf Kel. Tj. Mulia 081362314496
9. Putra Kel. Tj. Mulia 081264859907
10. Iskandar DINSOS ACEH 085270352093
11. Nasrun Kel. Tj. Mulia 081397672502
12. Elvri Susanti Kel. Tj. Mulia 081397796691
13. Khairul Zuhri Kel. Kota Bangun 081265313853
14. Arbaiyah Kel. Tj. Mulia 081375335125
15. Efti Diana Kel. Tj. Mulia 081397197948

FORUM RELAWAN MASYARAKAT PEDULI LINGKUNGAN

FORUM RELAWAN MASYARAKAT PEDULI LINGKUNGAN

Jl. Alumunium 4 Lingkungan 21 No. 9 Kelurahan Tanjung Mulia Kecamatan Medan Deli Kota Medan Sumatera Utara
Forum Relawan Masyarakat Peduli Lingkungan bersifat Profesional, Independen, Musyawarah, Ikhlas, Jujur, Militan, Jujur dan Bertanggung jawab.

PROGRES 2010

PROGRAM KERJA
KARANG TARUNA TERATAI
KELURAHAN TITIPAPAN
PERIODE 2010 - 2013


A. PENDAHULUAN

Karang Taruna berasal dari kata “Karang” yang berarti pekarangan, halaman atau tempat sedangkan “Taruna” yang berarti Remaja. Jadi Karang Taruna berarti tempat atau wadah pengembangan remaja yang ada di Indonesia. Karang Taruna pertama kali lahir sebagai Problem Solver terhadap masalah sosial generasi muda di kampung melayu tahun 1960, organisasi sosial wadah pengembangan generasi muda yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung jawab sosial dari , oleh dan untuk masyarakat terutama genersi muda di wilayah Desa / Kelurahan atau komunitas sederajat dan terutama bergerak dibidang usaha kesejaheraan sosial ( Pedoman dasar Karang Taruna sesuai dengan Peraturan Menteri Sosial No. 83/ HUK /2005 ).

B. VISI DAN MISI

Visi : Kemandirian dan peran aktif Karang Taruna dalam penanganan masalah sosial
Misi :
a. Menumbuh kembangkan prakarsa Karang Taruna dalam pembangunan kesejahteraan sosial
b. Meningkatkan tanggung jawab sosial Karang Taruna dalam pembangunan kesejahteraan soisal.
c. Mengembangkan sistem jaringan dan kemitraan dalam penanganan permasalahan kesejahteraan sosial.

C. LANDASAN HUKUM :

1. Undang – Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah tertanggal 15 Oktober 2004.
2. Peraturan Pemerintah No. 72 tentang Desa tertanggal 30 Desember 2005.
3. Peraturan Pemerintah No. 73 tentang Kelurahan tertanggal 30 Desember 2005.












4. Permensos RI Nomor 83 / HUK / 2005 tentang Pedoman Dasar Karang Taruna tertanggal 27 Juli 2005.
5. Permendagri RI Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pedoman Penataan Lembaga tertanggal 5 Februari 2007. Selanjutnya,
6. SK Lurah Kelurahan Titipapan tentang pengukuhan Pengurus Karang Taruna Teratai Kelurahan Titipapan..

D. KEDUDUKAN FUNGSIONAL PENGURUS KARANG TARUNA

Dengan landasan Hukum sebagaimana tersebut diatas, Karang Taruna Teratai merupakan komponen masyarakat fungsional yang sejajar dengan PKK dan LPM dalam pemberdayaan pemuda, perempuan, lingkungan, dan lembaga kemasyarakatan Desa lainnya ( UU Nomor 32 / 2004 pasal 211 ayat (2).

E. SASARAN DAN TUJUAN
Oleh karena itu, sebagai mana Permensos 83 / HUK / 2005 kepengurusan Karang Taruna Teratai Kelurahan Titipapan merupakan organisasi fungsional yang dikukuhkan oleh Lurah Kelurahan Titipapan dan terdaftar memiliki izin dari Dinas Sosial Kota Medan, harus diselenggarakan dengan kondisi :

1. Memperoleh subsidi untuk pengelolaan organisasinya;
2. Memiliki akses terdekat dengan program pemberdayaan sosial khususnya dalam pembangunan kesejahteraan Sosial;
3. Memiliki hak untuk terlibat aktif dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan program – program kesejahteraan sosial khususnya lingkup Kelurahan Titipapan ;
4. Memiliki akses kuat dalam membangun kemitraan di internal instansi sosial dalam program pemberdayaan sosial ;
5. Memiliki akses signifikan dalam membangun kemitraan dengan instansi lain yang merupakan Pembina Tekhnis Karang Taruna ;
6. Menjadi ujung tombak pembangunan kesejahteraan sosial yang diberi kepercayaan penuh oleh pemerintah dan Masyarakat.










F. KEANGGOTAAN KARANG TARUNA

Keanggotaan Karang Taruna mengaunut sistem Stelsel Pasif yang berarti seluruh generasi muda dalam Lingkungan, Kelurahan atau komunitas Adat sederajat yang berusia 11 tahun sampai 45 tahun, selanjutnya disebut sebagai Warga Karang Taruna. Pengurus Karang Taruna di pilih secara musyawarah dan mufakat oleh Warga Karang Taruna yang bersangkutan dan memenuhi syarat – syarat untuk diangkat sebagai pengurus yaitu :

a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila dan Undang - undang Dasar 1945.
c. Dapat membaca dan menulis.
d. Memiliki pengalaman secara aktif dalam kegiatan sosial
e. Memiliki pengetahuan dan keterampilan berorganisasi, kemauan dan kemampuan menegerial, pengabdian di bidang kesejahteraan sosial.
f. Sebagai warga penduduk setempat dan bertempat tinggal tetap
g. Berumur 17 tahun sampai 45 tahun.

G. RENCANA KEGIATAN

1) Untuk mendaya gunakan pranata jaringan komunikasi, informasi, kerjasama dan kolaborasi antar Karnag Taruna yang lebih berdaya guna dan berhasil guna, maka diadakan forum pertemuan Karang Taruna yang mana bentuk dari pertemuan forum tersebut adalah :

1. Temu Karya
2. Rapat Kerja
3. Rapat Pimpinan
4. Rapat Pengurus Pleno
5. Rapat Konsultasi
6. Rapat Pengurus Harian















2) Karang Taruna dapat memiliki identitas lambang seragam dan atribut , bendera, panji serta perlengkapan administrasi yang memadai yang telah ditetapkan dalam keputusan Menteri Sosial RI No. 65 / HUK / KEP / XII / 1982. Lagu Mars dan Hymne, Identitas yang telah ditetapkan dan atau digunakan tersebut menjadi identitas resmi Karang Taruna dan hanya dapat dirubah dengan keputusan Menteri Sosial.
3) Karang Taruna memiliki tugas pokok untuk bersama - sama pemerintah dan komponen masyarakat lainnya untuk menanggulangi masalah – masalah kesejahteraan sosial secara preventif, pasca rehabilitatif maupun pendampingan dan pengembangan serta mengarahkan pembinaan dan mengembangkan potensi generasi muda di lingkungannya, seiring dengan tugas pokok tersebut, karang taruna melaksanakan fungsi sebagai berikut :

a. Melaksanakan kegiatan – kegiatan pendidikan dan pelatihan yang berorientasi pada pembangunan.
b. Menyelenggarakan kelompok usaha ekonomi produktif yang memajukan kesejahteraan yang mendukung upaya peningkatan taraf hidup masyarakat di bidang ekonomi.
c. Menyelanggarakan dan menumbuh kembangkan kegiatan – kegiatan pemberdayaan masyarakat lokal untuk mendukung implementasi kebijakan Otonomi Daerah yang lebih terarah, terpadu, dan berkesinambungan.
d. Membangun sistem jaringan komunikasi, informasi, dan kemitraan strtegis, yang mendukung pelaksanaan aktivitas – aktivitas utama dengan berbagai sektor dan komponen masyarakat.


H. PENUTUP
Dalam hal ini kami selaku pengurus sangat mengharapkan dukungan Pemerintah untuk dapat didukung melalui anggaran dana, bantuan dan pembinaan dari berbagai pihak yakni Pemerintah Kota Medan, terutama Dinas Sosial Kota Medan serta instansi terkait lainnya dan juga sektor swasta yang memiliki perhatian terhadap masalah sosial, sejalan dengan program kerja kami periode 2010 s/d 2013.